Tiga pejabat kelompok pemberontak di Aleppo mengatakan bahwa tawaran tersebut telah diterima. Proposal yang diajukan oleh AS tersebut menawarkan kepergian mereka dengan terhormat ke tempat pilihan mereka seperti dikutip dari Reuters, Senin (12/12/2016).
Ditanya apakah mereka telah dihubungan oleh AS dan Rusia atas pembicaraan kedua negara itu di Jenewa, salah satu pejabat kelompok pemberontak di Aleppo mengatakan:
"Mereka mengirimkan surat, mereka mengatakan untuk menjaga warga sipil. Anda dapat meninggalkan Aleppo dengan cara terhormat untuk setiap tempat yang Anda pilih dan Rusia akan berjanji dihadapan publik bahwa tak seorang pun akan dirugikan atau dihentikan," katanya.
Meski begitu, pemberontak Suriah belum memberikan jawaban apakah akan menerima atau menolaknya. Tetapi jika diterima sepenuhnya, proposal itu akan memberikan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan koalisi militernya kemenangan terbesar dalam perang sipil itu.
"Kami belum memberikan tanggapan," katanya.
Sementara pejabat pemberontak lain mengatakan dokumen tersebut sedang diusulkan kepada faksi pemberontak. "Hal mendasar dalam hal ini adalah keberangkatan dari semua pejuang dengan cara terhormat," katanya.
Namun, Rusia dengan cepat membantah telah terjadi kesepakatan dengan AS tentang penarikan pemberontak dari Aleppo. Rusia mengatakan bahwa pembicaraan di Jenewa masih berlangsung.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan Moskow berkerja untuk menciptakan kondisi yang diperlukan untuk mengekstradisi dengan aman orang-orang dari Aleppo.
"Masalah militan menarik diri adalah subjek perjanjian terpisah. Perjanjian ini belum tercapai, terutama karena AS bersikeras tentang hal yang tidak dapat diterima," katanya.