10 Fakta Penting tentang Polisi Turki Penembak Mati Dubes Rusia

SUDUTNEWS.ID | Mevlut Mert Altintas, 22 tahun, menembak mati Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey G. Karlov. Beberapa saat kemudian, Altintas tewas ditembak aparat keamanan Turki karena menolak menyerahkan diri. Berikut ini beberapa fakta tentang Altintas, yang dikutip dari sejumlah media.

Fakta Penting tentang Polisi Turki Penembak Mati Dubes Rusia



  1. Altintas merupakan anggota pasukan khusus kepolisian Turki. Saat menembak mati Karlov, ia sedang bebas tugas. 
  2. Ia lahir di Kota Soke, Provinsi Aydin, Turki, 22 tahun lalu. Altintas masuk kepolisian Izmir Police School dan lulus pada 2014. Ia adalah anggota pasukan khusus kepolisian Ankara. 
  3. Altintas menembak Karlov dari arah belakang saat Karlov memberikan pidato pembukaan pameran foto bertajuk “Russia as seen by Turks di Contemporary Arts Gallery” di Distrik Cankaya, Ankara, pada Senin malam, 19 Desember 2017. 
  4. Sejumlah awak media yang meliput acara pembukaan pameran foto mengira Altintas adalah pengawal pribadi Karlov.
  5. Menurut kesaksian jurnalis Hurriyet Daily, Hasim Kilic, Altintas mengeluarkan tembakan pertama kali arah atas lalu ke arah Duta Besar Karlov. 
  6. Sambil menembak, Altintas berteriak “Allahu akbar” diiringi kata “Jangan lupakan Aleppo, jangan lupakan Suriah.” Ia berbahasa Arab dengan mengutip kata-kata yang pernah disampaikan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden: “Anda tidak akan memiliki rasa aman, bahkan di dalam mimpi-mimpimu, selama kami hidup seperti itu dalam kenyataan yang terjadi di negara kami.”
  7. Setelah menembak Duta Besar Karlov, Altintas membolehkan para pengunjung keluar. Tiga orang terluka dalam penembakan Altintas.
  8. Saksi mata menjelaskan, pintu masuk galeri menggunakan metal detektor, namun tidak ada peningkatan keamanan saat Duta Besar Lavror tiba dalam acara itu. 
  9. Ibu dan saudara perempuan Altintas dibawa ke ruang tahanan polisi. Teman sekamar Altintas juga ditahan. 
  10. Belum diketahui motif dan dalang dari penembakan yang dilakukan Altintas. Media pemerintah Anandolu menyatakan Altantis bukan anggota teroris, melainkan sosok netral. 


Related Posts :