SUDUTNEWS.ID | Berbicara setelah menerima trofi Ballon d'Or keempatnya, Cristiano Ronaldo mengaku kebahagiaannya tidak sempurna. Tuduhan penggelapan pajak, disebutnya telah merenggut momen istimewa, bagi dia dan keluarganya.
Dilansir dari Marca, Selasa, 13 Desember 2016, harga dirinya meningkat setelah menandatangani kontrak baru di Real Madrid, juga kontrak sponsor dengan Nike. Kemudian, muncul laporan bahwa dia sedang menjadi sasaran penyelidikan, karena menyembunyikan penghasilan di luar negeri.
Ronaldo telah membantahnya, tapi tuduhan itu tetap berdampak bagi kehidupannya. Dia merasa dizalimi dengan tuduhan tersebut. "Ada banyak orang tidak bersalah di penjara, dan saya merasa seperti itu," kata Ronaldo.
"Anda tahu tidak melakukan kesalahan, dan mereka mengatakan bahwa Anda melakukan sebaliknya. Itu tidak akan menyenangkan bagi siapa pun. Saat Anda bicara tentang kehidupan pribadi saya, teman saya, tempat saya berlibur, apakah saya punya atau tidak punya pacar, itu normal," ucapnya.
"Tapi, jika itu menyangkut sesuatu yang serius seperti ini, yang menyangkut masalah hukum? Itu melukai saya, karena saya selalu berusaha melakukan sesuatu yang benar. Ketika mereka bicara tentang saya, dengan cara yang mereka lakukan, saya tidak merasa nyaman," ujar Ronaldo.
Ronaldo mengatakan, tuduhan penggelapan pajak telah merusak kebahagiaannya memenangkan Ballon d'Or. "Bohong jika saya mengatakan sebaliknya. Saya bukan hipokrit, itu tidak memberikan hal yang baik bagi saya," katanya.
"Semua ini bukan hanya sulit bagi saya, tapi juga orang-orang yang bersama saya. Keluarga saya, putra saya, semua yang bekerja bagi saya. Putra saya pergi ke sekolah dan mulai memahami berbagai hal. Saya berusaha melakukan hal yang benar, transparan, saya tidak punya alasan untuk berbohong," ucapnya.