Din Syamsuddin: "Luar Biasa Hukum Negeri Kita Ini, Ahok yang Salah, Kok Buni Yani yang Mau Dijadikan Tersangka"

SUDUT NEWS | Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), kembali mendapatkan pengamanan ketat saat akan melakukan kampanye di Kedoya Utara, Jakarta Barat, Kamis (10/11) sore. Ratusan polisi siap mengawal pejawat tersebut.

Menurut informasi salah satu polisi di lapangan, pihak kepolisian mengerahkan 8 satuan setingkat kompi (ssk) pasukan gabungan. Perlu diketahui, dalam 1 ssk ada sekitar 100 anggota polisi yang terlibat.

Selain itu, dikerahkan pula 1 mobil Barracuda, 2 mobil water canon dan 10 tabung gas air mata untuk menghadapi potensi ricuh blusukan dari pejawat tersebut. Akibatnya, lalu lintas di sekitar Jalan Kedoya Utara menjadi macet.

Din Syamsuddin: "Luar Biasa Hukum Negeri Kita Ini, Ahok yang Salah, Kok Buni Yani yang Mau Dijadikan Tersangka"


Pantauan Republika.co.id di lokasi, meskipun Ahok belum tiba di lokasi, tampak pasukan polisi bersenjata lengkap membentuk barisan di sepanjang Jalan Kedoya Raya Utara.
“Luar biasa hukum negeri kita ini, yang salah itu Ahok, kok malah Buni Yani yang mau jadi tersangka,” terang Din Syamsuddin, Rabu (9/11/2016).

Pria yang saat ini menjabat sebagai ketua pertimbangan Majelis Ulama Indonesia itu menjelaskan, kasus Ahok itu jelas-jelas melukai perasaan umat Muslim di Indonesia. Jadi ini bukan hanya urusan seorang Buni Yani oleh karena itu ada banyak umat yang melakukan unjuk rasa. “ Ya kalau ada umat Islam tidak merasa ya mungkin perasaannya hilang, jelas yang dirasakan, maka kemarin mereka unjuk rasa,” ungkap Din.

Sebelumnya, Ahok dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan agama. Ahok diduga telah melakukan penistaan agama dengan mengutip Surah Al Maidah Ayat 51 ketika berkunjung ke Kepulauan Seribu pada akhir September lalu. (ulu)

Related Posts :