SUDUTNEWS | Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui ada pihak yang menyuruh mundur dari ajang Pemilihan Gubernur DKI 2017. Namun Ahok enggan menyebut siapa pihak yang memintanya mundur.
"Ada lah yang ngomong. Kenapa mesti suruh saya mundur, kan lucu. Takut amat sih gue jadi gubernur!" kata Ahok di kediamannya di kawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis 10 November 2016.
Permintaan mundur ini, lanjut Ahok, masih berkaitan aksi 4 November lalu. Pihak yang meminta mundur itu khawatir unjuk rasa akan terus berkembang dan masalah merembet ke penurunan Presiden. Dikhawatirkan massa menjadi tak terkendali dan semakin kacau.
"Tapi ya lucu rasanya. Saya sudah bilang, kalau suruh saya mundur, saya lebih baik ditangkap dan dipenjara. Jadi kalau saya mundur artinya apa?" ungkap Ahok.
Desakan untuk mundur itu dianggap mencederai demokrasi. Padahal, kata dia, Indonesia merupakan negara demokrasi yang besar dan diperjuangkan oleh banyak pihak. Ahok berpendapat sebenarnya ada maksud lain di balik demo penolakan dirinya itu.
"Lama-lama saya jadi mikir, jadi ini bener waktu suruh saya mundur, ini cuma ujung-ujungnya cuma takut Ahok jadi gubernur lagi. Takut amat sih gue jadi gubernur," kata Ahok.